ITEM 1 (Cowboy di dunia Perunggasaan)
Dunia peternakan unggas (ayam) merupakan bisnis yang paling mengiurkan dibandingkan peternakan lainnya. Untung yang besar dengan waktu yang relatif cepat. akan tetapi resiko yang akan diterima juga berbanding lurus dengan pendapatan. Nah disini saya sedikit mengulas bagaimana trik-trik untuk mengurangi resiko tersebut. siapkan kopi dan silahkan menyimak :)
Item - item yang berpengaruh dari peternakan. yaitu:
- Genetik (1/3)
- Lingkungan (1/3)
- Pakan (1/3)
Apapun itu peternakannya item-item itu harus diterapkan dengan manajemen yang baik. Biasanya dunia
peternakan selalu make istilah: "PERLAKUKANLAH PETERNAKAN SEPERTI
MANUSIA" atau nama kerennya "Animal Welfare". jika ingin memulai usaha
dalam kontens BISNIS di peternakan beberapa item itu harus diperhatikan.
Kita mulai dari awal yaitu "Genetik/bibit"
Dalam
dunia bisnis peternakan Genetik hewan khususnya unggas (ayam, bebek,
burung, itik, dll) merupakan 1/3 dari keberhasilan peternakan tersebut.
ini didapat secara teoritis dan secara fakta lapangannya. Dan WAJIB
seorang peternak mengetahui hal itu. kenapa begitu?? yuk lanjut!!!
Genetik yang
baik akan menghasilkan pertumbuhaan yang baik pula dan itu juga yang
diharapkan peternak. Meskipun manajemen dan pakan sudah dilakukan
dengan baik, belum tentu menghasilkan produksi yang maksimal jika
bibit/genetiknya bermasalah. Bisa dianalogiin seperti ini “jika manusia
yang sudah keturunan kecil atau berkerangka tubuh kecil mau dikasih
makan sebanyak apapun tetap tidak akan maksimal, jika sampai ke titik
maksimal itupun dengan peluang yang kecil dan bisa dibilang kelainan.
Berbeda dengan yang keturunan besar, mereka dengan diberi makan standar
maka akan terlihat besar apalagi dengan asupan gizi yang baik mereka
bisa dikatakan ideal”. Beberapa indikator/parameter penyeleksian
genetik/bibit yang baik bisa dilihat dibawah ini :
- Saat ini perusahaan penyedian bibit sudah banyak, atau penyedia skala kecil untuk peternak kecil bisa didapatkan di agen2 wilayah tersebut. Tetapi walaupun bibit sudah tersedia dengan mudah, kita juga harus mengetahui bibit mana yang terbaik dan dari siapa kita harus mendapatkannya.
- Memilih STRAIN AYAM yang baik: dalam hal ini strain ayam di Indonesia sudah banyak, secara simple jika kita mau memulai bisnis perunggasan dengan cerdik kita bisa memilih strain ayam yang biasa sudah digunakan peternak setempat (fakta lapangannya “peternak saat ini merupakan pemain lama jadi mereka sudah banyak dapat pengalaman dalam hal bibit” dan terkadang strain yang terbaik didaerah X belum tentu terbaik didaerah Z dikarenakan banyak faktor yang lainnya). Jadi silahkan langsung tanya agen atau peternak setempat. InsyaAllah mereka tidak akan memberikan informasi yang jelek. (Kalau saya sebut merk takut tidak sesuai yang diharapkan)
- Jika kita sudah sampai disaat pembelihan DOC (rekomendasi agen atau peternak), sarannya yang dilakukan untuk mendapatkan GRADE A atau kualitas terbaik yaitu:
- Anak ayam tampak berotot (pokoknya menunjukan badan sehat lah “jangan yang keliatan ayam mabok”),
- Padat ( bulu terlihat kompak dan berdiri “jangan yang klimis atau jelek ngak enak dipandang”).
- Aktif mencari pakan (agresif atau lincah “jangan yang oleng kalau berjalan atau berdiam diri” ngeceknya deketin aja ayamnya atau dipegang biasanya mereka ciap-ciap dan jika dilepas langsung berlarian).
- Mata cerah (“jangan yang mata kelainan seperti buta atau lain dari mata ayam lainnya dan jangan sampai matanya punya sharingan itu sangat bahaya”).
- Kondisi kotoran baik ( tidak cair dan tidak lengket pada kloaka atau buntutnya. “ buntutnya harus bersih dan kalau dicek biasanya buntutnya berbentuk oval).
- Tidak cacat untuk seluruh badan tetapi untuk hal paruh ayam atau mulut ayam yang terpotong yang biasa disebut debeaking, memang dianjurkan terjadi dikarenakan untuk mengurangi kanibal atau mematuk ayam lain. “jadi jangan kaget kalau ayamnya setengah paruhnya hilang hehehe” dan pusar pada ayam bersih dan tertutup rapi serta warna shank (Kaki ayam) yang mengkilap atau cerah.
- Uniform atau seragam dalam bobot badan dan warna bulu sama “biasanya bobot standarnya 37 -42 gram. Jika bibitnya sudah sampai dikandang baiknya dipisahkan bobot yang dibawah atau diatas standar, karena ini juga berpengaruh terhadap performa ayam tersebut bisa dibilang akan terjadi ketidakseragaman dalam hal konsumsi pakan.
Jika
dilihat indikator/parameter tersebut wajarlah kalau kita bisa bilang
Genetik/bibit (1/3) keberhasilan dalam dunia peternakan. Coba bayangkan
kalau ayamnya buta, pincang atau kelainan yang lain mungkin kalau mereka
bisa ngomong “lu manusia ngasih makan mulu ngak liat badan gua kayak
gini, boro-boro makan gue berdiri, ngeliat aja kagak bisa, pliss
ngertiin gue dong jangan paksa gue betelur atau berdaging frown emotikon” hehehe dan biasanya ini sedikit luput oleh peternak yang ada
dikarenakan rasa kepercayaan terhadap perusahaan yang menyediakan bibit
tersebut berjalan dengan baik. Tetapi ilmu ini untuk ANTSIPASI hal-hal
yang tidak diinginkan (ngak mau kan ayamnya tidak bertelur atau
berdaging maksimal??)
Sebenarnya masih banyak cara dalam hal penyeleksiaan genetik/bibit tapi tidak semua bisa dirangkum hehehe tapi ini sedikit ilmu untuk kita yang masih AWAM dalam hal peternakan “sama saya juga baru belajar lagi”. So ayo menjadi PETERNAKAN PINTAR…. oh ya keberhasilan genetik/bibit hanya 1/3 dari keberhasilan peternakan dan ini harus bersinergi dengan item yang lain. Jadi tunggu kelanjutnya…..BERSAMBUNG!!!
Sebenarnya masih banyak cara dalam hal penyeleksiaan genetik/bibit tapi tidak semua bisa dirangkum hehehe tapi ini sedikit ilmu untuk kita yang masih AWAM dalam hal peternakan “sama saya juga baru belajar lagi”. So ayo menjadi PETERNAKAN PINTAR…. oh ya keberhasilan genetik/bibit hanya 1/3 dari keberhasilan peternakan dan ini harus bersinergi dengan item yang lain. Jadi tunggu kelanjutnya…..BERSAMBUNG!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar