Sabtu, 30 Januari 2016

"Masih tentang Perjalanan"

Ditengah keramaian permasalahan peternakan Indonesia, baik masalah Sapi mahal, kapal sapi belum ada kabar terbaru lagi dan impor sapi dari India yang katanya penyakit PMK menghantui, serta yang lebih ngeri-ngeri sedep tentang harga ayam susah diprediksi apa untung atau buntung dan kelangkaan jagung yang membuat harga jagung meningkat dan membuat momok para peternak. Saya memilih mengasing untuk mencari jawaban itu sendiri.

Dalam "Perjalanan" yang biasanya sengaja menyasar (emang kesasar ) banyak penemuan-penemuan yang mengingatkan kembali bagaimana asiknya didunia peternakan. Seperti kesasar ke Sumatra Barat tepatnya di payakumbuh dan Padang Panjang. 

Di Payakumbuh saya melihat intergrasi peternakan ayam petelur dengan Perikanan dan pertanian cukup kuat disana. para peternak membangun kandang diatas kolam dan berdekatan dengan ladang sawah. selintas lewat ada nuansa keindahan disana yang dimunculkan oleh peternankan terpadu. Sedikit berdiskusi dengan para peternak tentang kondisi peternakan di Indonesia saat ini. Mereka menyampaikan memang terkendala dengan jagung untuk beberapa bulan belakangan ini, tapi hal itu tidak menurunkan semangat mereka untuk beternak karena mereka ada kunci keberhasilan dalam peternak yaitu berkumpul dan bersatu dari beberapa peternak untuk memecahkan permalasahan yang ada. Seperti mereka beramai-ramai membeli jagung sehingga stok mereka aman terkendali. Membeli pakan dipabrikan dengan 1 pintu agar harga bisa turun dan memixing nya juga lebih ringan. Karena jika sendiri-sendiri mereka berat dialat mixingnya. Dilihat dari keadaan disana, kekuatan “KELOMPOK” atau pun Sosial dari beberapa pelaku peternak sangat berpengaruh untuk kemajuan kelompok dan individunya. Terkadang kekuatan inilah yang sering dilupakan karena masih memegang ego masing-masing. Teringat istilah “SAPU LIDI” jika hanya satu batang maka satu halaman pun sulit dan lama dibersihkan, tapi apabila ada banyak batang sapu lidi dan diikat seutas tali maka satu halaman pun tak akan susah. 




Sama hal nya dengan peternakan sapi perah di Padang panjang. Dengan mereka berkelompok dan dibawah satu manajemen membuat mereka berkembang lebih cepat. Alhasil produksi meningkat rata-rata satu kelompok berkisar 150-200 liter perhari. Semangat berkelompok inilah yang harus didukung oleh kepemerintahan dan saling menjaga untuk keberlanjutan peternakan. Misal yang pertama kali dukungannya yaitu dukungan Moral “SEMANGAT”dengan cara berbaur dengan mereka pelaku utama, dengarkan curhatan mereka dan ajak mereka sama-sama mencari solusinya. Agar permasalahan yang ada tidak hanya dipikul oleh salah satu pihak saja. Ketika keterikatan moral dari semua pihak sudah terjalin maka langkah selanjutnya dapat dengan mudah berjalan.
 




“Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan, mari hilangkan ego masing-masing, baik dari siapa kita, apa jabatan kita atau apapun itu. Karena kita tidak dapat tau apa yang terjadi dimasa depan. Bisa jadi nanti peternak menjadi kepemerintahan, atau sebaliknya. Sehingga apabila kita telah memahami semua posisi, keberhasilan akan kita temui”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar