Ditengah keramaian permasalahan
peternakan Indonesia, baik masalah Sapi mahal, kapal sapi belum ada
kabar terbaru lagi dan impor sapi dari India yang katanya penyakit PMK
menghantui, serta yang lebih ngeri-ngeri sedep tentang harga ayam susah
diprediksi apa untung atau buntung dan kelangkaan jagung yang membuat
harga jagung meningkat dan membuat momok para peternak. Saya memilih
mengasing untuk mencari jawaban itu sendiri.
Dalam "Perjalanan"
yang biasanya sengaja menyasar (emang kesasar ) banyak
penemuan-penemuan yang mengingatkan kembali bagaimana asiknya didunia
peternakan. Seperti kesasar ke Sumatra Barat tepatnya di payakumbuh dan
Padang Panjang.
Di Payakumbuh saya melihat intergrasi peternakan
ayam petelur dengan Perikanan dan pertanian cukup kuat disana. para
peternak membangun kandang diatas kolam dan berdekatan dengan ladang
sawah. selintas lewat ada nuansa keindahan disana yang dimunculkan oleh
peternankan terpadu. Sedikit berdiskusi dengan para peternak tentang
kondisi peternakan di Indonesia saat ini. Mereka menyampaikan memang
terkendala dengan jagung untuk beberapa bulan belakangan ini, tapi hal
itu tidak menurunkan semangat mereka untuk beternak karena mereka ada
kunci keberhasilan dalam peternak yaitu berkumpul dan bersatu dari
beberapa peternak untuk memecahkan permalasahan yang ada. Seperti mereka
beramai-ramai membeli jagung sehingga stok mereka aman terkendali.
Membeli pakan dipabrikan dengan 1 pintu agar harga bisa turun dan
memixing nya juga lebih ringan. Karena jika sendiri-sendiri mereka berat
dialat mixingnya. Dilihat dari keadaan disana, kekuatan “KELOMPOK” atau
pun Sosial dari beberapa pelaku peternak sangat berpengaruh untuk
kemajuan kelompok dan individunya. Terkadang kekuatan inilah yang sering
dilupakan karena masih memegang ego masing-masing. Teringat istilah
“SAPU LIDI” jika hanya satu batang maka satu halaman pun sulit dan lama
dibersihkan, tapi apabila ada banyak batang sapu lidi dan diikat seutas tali
maka satu halaman pun tak akan susah.
Sama hal nya dengan
peternakan sapi perah di Padang panjang. Dengan mereka berkelompok dan
dibawah satu manajemen membuat mereka berkembang lebih cepat. Alhasil
produksi meningkat rata-rata satu kelompok berkisar 150-200 liter
perhari. Semangat berkelompok inilah yang harus didukung oleh
kepemerintahan dan saling menjaga untuk keberlanjutan peternakan. Misal
yang pertama kali dukungannya yaitu dukungan Moral “SEMANGAT”dengan cara
berbaur dengan mereka pelaku utama, dengarkan curhatan mereka dan ajak
mereka sama-sama mencari solusinya. Agar permasalahan yang ada tidak
hanya dipikul oleh salah satu pihak saja. Ketika keterikatan moral dari
semua pihak sudah terjalin maka langkah selanjutnya dapat dengan mudah
berjalan.
“Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan,
mari hilangkan ego masing-masing, baik dari siapa kita, apa jabatan kita
atau apapun itu. Karena kita tidak dapat tau apa yang terjadi dimasa
depan. Bisa jadi nanti peternak menjadi kepemerintahan, atau
sebaliknya. Sehingga apabila kita telah memahami semua posisi,
keberhasilan akan kita temui”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar